NaB8MqB9MaB6MWtaNWtdMGV6M7QhBD49ACQdySEaNJ==
Mengapa Stroke Bisa Terjadi Saat Tidur? Ini Penjelasan Medisnya
Created by Rio Ilham Hadi, S.Kom (WWW.BLANTERMEDIA.COM) - 0888-8905-441

Mengapa Stroke Bisa Terjadi Saat Tidur? Ini Penjelasan Medisnya

Banyak orang mengira stroke hanya bisa terjadi saat seseorang sedang beraktivitas berat atau mengalami stres. Faktanya, stroke juga bisa terjadi saat tidur. Beberapa pasien ditemukan sudah lumpuh, sulit bicara, atau tidak sadarkan diri ketika bangun pagi. Kondisi ini dikenal sebagai stroke saat tidur atau wake-up stroke.

Fenomena ini sering membuat keluarga bingung, karena pasien tampak sehat sebelum tidur. Lalu, mengapa stroke bisa menyerang dalam keadaan tubuh beristirahat total? Berikut penjelasan medisnya.


Apa Itu Stroke Saat Tidur?

Stroke saat tidur adalah serangan stroke yang terjadi ketika seseorang sedang tidur, dan gejalanya baru disadari saat bangun. Dalam istilah medis, disebut juga wake-up stroke.

Secara umum, stroke jenis ini memiliki mekanisme yang sama dengan stroke lain, yaitu gangguan aliran darah ke otak akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Namun, yang membedakan adalah waktu kejadiannya: serangan berlangsung tanpa disadari karena pasien tidak sadar saat tidur.


Mengapa Stroke Bisa Terjadi Saat Tidur?

Beberapa faktor medis dan fisiologis menjelaskan mengapa stroke bisa terjadi di malam hari:

1️⃣ Tekanan Darah Menurun Secara Drastis

Secara alami, tekanan darah manusia menurun saat tidur karena tubuh beristirahat. Namun, pada orang yang memiliki gangguan pembuluh darah otak atau sirkulasi yang buruk, penurunan tekanan darah ini bisa mengurangi suplai darah ke otak hingga mencapai batas kritis. Akibatnya, sebagian jaringan otak kekurangan oksigen dan terjadi stroke iskemik.

2️⃣ Gangguan Irama Jantung (Fibrilasi Atrium)

Fibrilasi atrium adalah gangguan detak jantung yang membuat darah berputar tidak teratur di dalam jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan terbentuknya bekuan darah (trombus) di ruang jantung. Saat tidur, bekuan ini bisa terlepas dan mengalir ke otak, menyumbat pembuluh darah, dan menyebabkan stroke mendadak.

3️⃣ Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol

Pada sebagian orang, terutama penderita hipertensi kronis, tekanan darah justru meningkat di malam hari. Tekanan tinggi yang terus menerus dapat membuat pembuluh darah otak pecah dan menyebabkan stroke hemoragik (perdarahan otak) saat tidur.

4️⃣ Sleep Apnea (Henti Napas Saat Tidur)

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti sementara berkali-kali selama tidur. Setiap kali pernapasan terhenti, kadar oksigen dalam darah menurun drastis, memicu stres oksidatif, dan meningkatkan risiko penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak.

Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan sleep apnea memiliki risiko stroke 2–3 kali lebih tinggi dibandingkan orang normal.

5️⃣ Kekentalan Darah Meningkat Saat Tidur

Saat tubuh beristirahat lama, aliran darah melambat, dan tingkat hidrasi menurun (karena tidak minum selama tidur). Hal ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental (hemokonsentrasi) dan meningkatkan potensi pembentukan gumpalan darah kecil yang bisa menyumbat pembuluh darah otak.


Gejala Stroke Saat Bangun Tidur

Stroke saat tidur biasanya baru disadari ketika pasien bangun di pagi hari dan menunjukkan gejala seperti:

  • Wajah tampak mencong sebelah.
  • Salah satu tangan atau kaki tidak bisa digerakkan.
  • Bicara pelo atau sulit memahami ucapan.
  • Pandangan kabur atau ganda.
  • Kehilangan keseimbangan saat mencoba berdiri.
  • Dalam kasus berat, pasien tidak bangun sama sekali karena koma.

Masalah utama dari wake-up stroke adalah sulitnya menentukan waktu pasti kapan stroke terjadi. Hal ini membuat sebagian pasien tidak bisa mendapatkan terapi darurat seperti obat trombolitik (penghancur bekuan darah), karena waktu kejadiannya tidak diketahui pasti.


Siapa yang Berisiko Mengalami Stroke Saat Tidur?

Beberapa kelompok berikut memiliki risiko lebih tinggi:

  • Penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) kronis.
  • Pasien dengan penyakit jantung seperti fibrilasi atrium.
  • Penderita sleep apnea atau gangguan tidur berat.
  • Orang yang merokok dan jarang berolahraga.
  • Penderita diabetes dan kolesterol tinggi.
  • Orang yang sering begadang dan kurang istirahat.

Pencegahan Stroke Saat Tidur

Untuk mencegah risiko stroke di malam hari, langkah-langkah berikut sangat dianjurkan:

  • Rutin memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol.
  • Menjaga berat badan ideal dan rutin olahraga ringan seperti jalan kaki.
  • Hindari makan berat, alkohol, dan kafein sebelum tidur.
  • Atasi gangguan tidur seperti sleep apnea dengan bantuan dokter.
  • Minum air putih cukup sebelum tidur (kecuali ada batasan medis).
  • Kelola stres dengan relaksasi dan tidur cukup 6–8 jam per malam.

Fase Pemulihan: Jangan Tunda Fisioterapi Setelah Stroke

Setelah stroke, terutama wake-up stroke, pasien sering mengalami kelumpuhan sebagian tubuh, gangguan bicara, atau kehilangan keseimbangan. Tahap rehabilitasi melalui fisioterapi sangat penting untuk membantu otak membentuk ulang jalur saraf yang rusak (neuroplasticity).

Fisioterapi membantu:

  • Mengembalikan kekuatan otot tangan dan kaki.
  • Melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh.
  • Mengurangi kekakuan otot (spastisitas).
  • Membantu pasien belajar berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Semakin cepat fisioterapi dimulai setelah kondisi stabil, semakin besar peluang pasien untuk pulih lebih baik dan mandiri kembali.


Solusi Mudah: Fisioterapi ke Rumah Tanpa Antri

Bagi pasien stroke, bepergian ke klinik bisa menjadi hal yang sulit dan melelahkan. Kini tersedia solusi praktis melalui layanan HomecareFisio.com — jasa fisioterapi panggilan ke rumah yang sudah melayani lebih dari 40 kota di Indonesia.

Keunggulan layanan HomecareFisio.com antara lain:

  • Tanpa antre dan tanpa repot ke luar rumah.
  • Fisioterapis profesional datang langsung ke rumah Anda.
  • Program latihan disesuaikan dengan kondisi pasien stroke.
  • Pembayaran langsung ke fisioterapis setelah terapi selesai.
  • Lebih aman dan nyaman bagi pasien yang baru pulih.

Pesan Fisioterapi ke Rumah Sekarang di HomecareFisio.com


Kesimpulan

Stroke bisa menyerang kapan saja, termasuk saat tidur. Penurunan tekanan darah ekstrem, gangguan jantung, sleep apnea, dan kondisi pembuluh darah yang rapuh adalah penyebab utamanya. Karena serangannya terjadi diam-diam, banyak pasien baru menyadari setelah bangun dalam keadaan lumpuh atau sulit bicara.

Langkah pencegahan terbaik adalah menjaga tekanan darah, tidur cukup, dan mengelola stres. Bila sudah terkena stroke, segera lakukan fisioterapi agar pemulihan lebih cepat dan fungsi tubuh bisa kembali normal.

Untuk terapi yang nyaman dan profesional, gunakan layanan HomecareFisio.com — fisioterapi ke rumah, tanpa antre, dan pembayaran langsung ke fisioterapis berpengalaman.

Created by Rio Ilham Hadi, S.Kom (WWW.BLANTERMEDIA.COM) - 0888-8905-441
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Contact Us via Whatsapp