Penting untuk anda ketahui! Cara Merawat Orang Stroke agar Cepat Sembuh
Cara Merawat Orang Stroke agar Cepat Sembuh
Merawat orang yang terkena stroke bukanlah hal mudah. Kondisi ini membutuhkan kesabaran, pengetahuan, dan latihan rutin agar pasien bisa pulih secara maksimal. Dengan perawatan yang tepat sejak awal, peluang kesembuhan akan meningkat, terutama bila dikombinasikan dengan terapi medis dan fisioterapi secara teratur.
Apa Itu Stroke?
Stroke adalah gangguan pada aliran darah ke otak yang menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sebagian jaringan otak bisa rusak, dan penderitanya mengalami gejala seperti kelumpuhan, bicara pelo, kehilangan keseimbangan, atau gangguan penglihatan.
Stroke termasuk kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan cepat. Setiap menit sangat berharga karena semakin lama aliran darah ke otak terhenti, semakin besar pula kerusakan yang terjadi.
Jenis-Jenis Stroke
Secara umum, stroke dibagi menjadi dua jenis utama:
1. Stroke Iskemik (Non-Hemoragik)
Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat oleh gumpalan darah atau plak kolesterol. Ini adalah jenis stroke yang paling umum, sekitar 80% dari seluruh kasus. Pengobatan utamanya meliputi pemberian obat pengencer darah dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan perdarahan di dalam otak. Jenis ini biasanya lebih berat dan membutuhkan penanganan intensif di rumah sakit. Tujuan utamanya adalah menghentikan perdarahan, menurunkan tekanan dalam otak, dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Perawatan Stroke di Rumah Sakit
Setelah pasien stroke dibawa ke rumah sakit, tahap pertama adalah memastikan kondisi vital stabil. Dokter akan melakukan CT scan atau MRI untuk menentukan jenis stroke (hemoragik atau non-hemoragik) sebelum memulai terapi.
Perawatan Pasien Stroke Non-Hemoragik
- Pemberian obat pengencer darah untuk melancarkan aliran darah ke otak.
- Pengontrolan tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol.
- Terapi rehabilitasi dini seperti fisioterapi pasif untuk mencegah kekakuan sendi.
- Perawatan gizi dan pencegahan komplikasi seperti infeksi paru atau luka tekan.
Perawatan Pasien Stroke Hemoragik
- Penanganan perdarahan dengan obat-obatan atau tindakan operasi bila diperlukan.
- Menjaga tekanan darah agar tidak terlalu tinggi.
- Pencegahan kejang dan penurunan tekanan dalam otak.
- Rehabilitasi dilakukan secara bertahap setelah kondisi pasien stabil.
Pencegahan Dekubitus (Luka Tekan)
Pasien stroke yang tidak bisa bergerak bebas rentan mengalami luka tekan atau dekubitus, terutama di area punggung, tumit, pantat, dan siku. Luka ini bisa sangat berbahaya jika tidak dicegah sejak awal.
Cara mencegah dekubitus:
- Balik posisi pasien setiap 2 jam sekali (miring kanan dan kiri bergantian).
- Gunakan alas tidur yang lembut atau kasur antidekubitus.
- Jaga kulit pasien tetap kering dan bersih.
- Pijat ringan di area yang sering tertekan untuk memperlancar peredaran darah.
- Berikan nutrisi tinggi protein agar kulit lebih kuat dan cepat pulih.
Latihan Gerak Pasif
Latihan gerak pasif adalah latihan yang dilakukan oleh perawat atau fisioterapis untuk menggerakkan anggota tubuh pasien yang lumpuh tanpa bantuan pasien itu sendiri. Tujuannya untuk:
- Mencegah kekakuan otot dan sendi.
- Melancarkan sirkulasi darah.
- Menjaga bentuk otot agar tidak mengecil (atrofi).
- Menyiapkan tubuh pasien untuk latihan aktif berikutnya.
Gerakan dilakukan perlahan, misalnya menekuk dan meluruskan siku, bahu, lutut, dan pergelangan kaki selama 10–15 kali per sesi. Lakukan minimal 2 kali sehari.
Latihan Gerak Aktif
Latihan gerak aktif dilakukan setelah pasien mulai bisa menggerakkan sebagian anggota tubuhnya sendiri. Gerakan ini membantu memperkuat otot dan melatih koordinasi tubuh.
Beberapa contoh latihan aktif:
- Pasien mencoba mengangkat tangan sendiri ke atas.
- Menggerakkan kaki kanan dan kiri bergantian.
- Latihan genggaman tangan dengan bola karet.
- Latihan pernapasan untuk melatih kekuatan otot dada.
Latihan aktif bisa dilakukan setiap hari dengan pendampingan fisioterapis agar tidak terjadi cedera atau kelelahan berlebih.
Cara Melatih Pasien Miring Kanan dan Kiri
Melatih pasien untuk miring kanan dan kiri sangat penting agar sirkulasi darah tetap lancar dan otot punggung tidak kaku.
Cara melatihnya:
- Bantu pasien menekuk lutut sisi yang akan dijadikan tumpuan.
- Tahan bahu pasien perlahan, kemudian bantu putar tubuhnya ke arah kanan atau kiri.
- Pastikan kepala dan punggung sejajar.
- Gunakan bantal penyangga di punggung agar posisi miring tetap stabil.
Latihan ini bisa dilakukan beberapa kali sehari, terutama saat pergantian posisi untuk mencegah luka tekan.
Cara Melatih Pasien Duduk
Setelah pasien mampu miring dengan stabil, langkah berikutnya adalah belajar duduk. Duduk merupakan latihan penting untuk melatih keseimbangan tubuh dan meningkatkan kekuatan otot inti.
Tahapan melatih pasien duduk:
- Bantu pasien miring ke salah satu sisi.
- Angkat tubuh bagian atas perlahan hingga posisi duduk di tepi tempat tidur.
- Tahan bahu atau punggung pasien agar tidak jatuh ke belakang.
- Latih pasien menjaga posisi duduk selama 10–15 menit.
- Jika sudah kuat, bisa lanjut ke latihan duduk tanpa sandaran.
Latihan ini dilakukan secara bertahap, dan jangan memaksa pasien bila tampak kelelahan atau pusing.
Cara Melatih Pasien Berdiri dan Berjalan
Latihan berdiri dan berjalan dilakukan setelah pasien cukup kuat menahan berat badannya sendiri. Biasanya dilakukan oleh fisioterapis profesional dengan alat bantu seperti walker atau tongkat.
Langkah-langkahnya:
- Bantu pasien berdiri di samping tempat tidur dengan kedua kaki menapak kuat di lantai.
- Gunakan pegangan atau alat bantu agar tetap seimbang.
- Latih pasien berdiri selama beberapa detik, kemudian duduk kembali.
- Ulangi hingga pasien kuat berdiri lebih lama.
- Setelah itu, mulai latihan melangkah satu per satu sambil dipegangi.
- Jika sudah stabil, lanjutkan ke latihan berjalan dengan tongkat.
Cara Melatih Pasien Naik dan Turun Tangga
Latihan ini adalah tahap lanjut setelah pasien bisa berjalan dengan cukup baik. Latihan naik tangga membantu meningkatkan kekuatan otot kaki dan keseimbangan.
Panduan:
- Gunakan pegangan tangga atau bantuan fisioterapis.
- Naik tangga dimulai dengan kaki yang lebih kuat terlebih dahulu.
- Saat turun tangga, mulai dengan kaki yang lemah.
- Lakukan dengan perlahan dan jangan terburu-buru.
Latihan ini sebaiknya hanya dilakukan dengan pendampingan profesional agar aman dan efektif.
Butuh Fisioterapi di Rumah? Homecare Fisio Hadir untuk Anda
Merawat pasien stroke membutuhkan waktu, tenaga, dan keterampilan khusus. Tidak semua keluarga mampu melakukan semua latihan dengan benar. Di sinilah Homecare Fisio hadir untuk membantu.
Tim fisioterapis profesional kami siap datang ke rumah Anda untuk memberikan latihan gerak pasif, aktif, dan terapi lanjutan bagi pasien stroke. Dengan bimbingan yang tepat, pasien dapat pulih lebih cepat, lebih percaya diri, dan kembali mandiri dalam aktivitas sehari-hari.
Pesan layanan fisioterapi di rumah sekarang dan rasakan kemudahan terapi tanpa harus ke rumah sakit.
Homecare Fisio – solusi pemulihan pasien stroke langsung di rumah Anda.